Daniel 5 : 1 - 16
Ada seorang tokoh dalam Alkitab yang disebut-sebut memiliki spirit of exellent.
“Spirit
of exellent” ( kamus bahasa Indonesia ) : roh yang sempurna, luar
biasa, unggul, menonjol, melebihi kewajaran atau batas normal. Siapakah
tokoh itu?
Kehidupannya membuat orang-orang disekitarnya kagum bahkan raja Nebukadnezar yang nggak kenal Tuhan pun mengaguminya.
Memiliki “Spirit of exellent” “bukan karena karunia atau impartasi” semuanya diawali dari komitmen pribadi. So.. segalanya
enggak dari satu pihak yaitu pihak Allah sendiri yang berkenan memakai
kehidupan seseorang tapi juga dari kesediaan dan kerelaan manusia untuk
dipakai Tuhan.
Di akhir zaman ini, Tuhan sedang mencari orang-orang yang memiliki “Spirit of exellent” untuk mengubah dunia. Bayangkan pada masa itu Daniel harus berhadapan dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tapi Daniel
berhasil membuktikan keilahian Allah dalam kehidupan nyata. Kesalehan
hidup, kejujuran, kepandaian, hikmat, bahkan kebijaksanaan yang dimiliki
daniel terbukti lebih baik 10 kali lipat dari pada hikmat yang dimiliki
para cendekiawan Babel.
Daniel mengambil sebuah komitmen untuk hidup kudus di hadapan Allah dan manusia. Terpilih menjadi salah
seorang pemuda yang dididik di tanah buangan tidak membuat Daniel
melupakan Allah. Meskipun atmosfer kerajaan Babel tidak mendukung
kehidupan kerohaniannya, tetapi Daniel mengambil keputusan atau komitmen
untuk hidup kudus.
Padahal
pada waktu itu, semua pemuda yang dididik di Babel diharuskan menyantap
santapan raja dan minuman anggur yang biasa diminum raja.
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan diri.. ( Daniel1:8a )
Tapi Daniel lebih memilih untuk makan buah dan sayur serta minum air putih. Apa daniel vegetarian?
Enggak juga.., Daniel sengaja mendisiplin dirinya sedemikian rupa agar tidak terjebak dalam pola hidup yang salah. Daniel tidak ingin menajiskan dirinya dengan santapan raja. Kayaknya hal inilah yang dipertimbangkan Daniel. Hanya diawali dengan komitmen menjaga kekudusan baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
- Jam doa atau saat teduh yang SEDIKIT lebih banyak dari pada yang dilakukan oleh kebanyakan orang.
- Sebuah komitmen yang SEDIKIT lebih tegas daripada kebanyakan orang yang mendedikasikan hidupnya bagi Tuhan.
- sebuah kedisiplinan yang SEDIKIT lebih keras dari pada kebanyakan orang yang harus jatuh bangun dengan urusan keteledoran.
- Menjaga kekudusan SEDIKIT lebih keras daripada kebanyakan anak-anak muda yang lain. Artinya jangan gampang tergoda dengan bujukan-bujukan yang menyesatkan.
- Sebuah sikap yang SEDIKIT lebih berani untuk tampil beda ditengah-tengah segala sesuatu yang terlihat sama. Cara hidup yang berbeda, gaya hidup yang berbeda, perilaku yang berbeda, dengan kebanyakan orang.
- Sebuah pola pikir yang SEDIKIT lebih kreatif dan inovatif dibanding dengan yang lain. Karena itulah kita harus mengandalkan Tuhan dalam segala perkara, bukankah Allah kita adalah Allah yang inovatif?
- Sebuah sikap hati yang SEDIKIT merendah dihadapan Allah karena kita harus mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari DIA, dikerjakan hanya oleh DIA, dan bagi hormat kemuliaanNya.
- Sebuah kesetiaan yang SEDIKIT lebih kuat dibanding beberapa orang yang memilih untuk mengingkari beberapa janjinya dihadapan Allah.
“KEHIDUPAN ROHANI YANG LUAR BIASA DIMULAI DARI HIDUP YANG MENJAGA KEKUDUSAN”
Pemuda/Mei/


Tidak ada komentar:
Posting Komentar