Rabu, 11 April 2012

Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan

Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari KekayaanBacaan 1 Raja-Raja 10 : 1-13, Kunjungan ratu negeri Syeba
1.Ketika ratu negeri Syeba mendengar khabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. 
2. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakanyalah segala yang ada di dalam hatinya kepadanya. 
3. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. 
4. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 
5. makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya  di rumah TUHAN, maka tercengalah ratu itu.
6. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, 
7. tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal  hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. 
8. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu ! 
9. Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel ! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran”. 
10. Lalu diberikannyalah  kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.
11. Lagi pula kapal-kapal Hiram, yang mengangkut emas dari Ofir, membawa dari  Ofir sangat banyak kayu cendana dan batu permata yang mahal-mahal. 
12. Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi langkan untuk rumah TUHAN dan untuk istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi; kayu cendana seperti itu tidak datang dan tidak kelihatan lagi sampai hari ini. 
13. Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.

Masa ini  terjadi sekitar pada abad ke enam Sebelum Masehi. Pada masa ini belum ada suatu jaringan alat komunikasi dalam bentuk apapun. Setiap berita yang beredar itu hanya berlangsung dari mulut ke mulut saja.  Berita tentang raja Salomo yang bijaksana yang melayani Allah yang berkuasa ini terdengar dan sampai juga kepada ratu negeri Syeba di daerah Arab Selatan yang jaraknya sangat jauh, yaitu sekitar 1.200 mil letaknya ke arah selatan Yerusalem.
Berita tentang raja Salomo yang begitu bijaksana dan tentang Allah yang disembah oleh Salomo itu menarik perhatian ratu Syeba. Tidak puas hanya mendengar berita tentang raja Salomo yang bijaksana itu maka  ia berketetapan ingin datang berkunjung kepada raja Salomo untuk dapat melihat langsung dan menyaksikakannya sendiri semua berita yang telah ia dengar tersebut.
Waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan sejauh 1200 mil itu adalah  sekitar 60 hari, kurang lebih selama 2 bulan. Perjalanan panjang yang harus ditempuh ini bukanlah menjadi penghalang bagi ratu Syeba karena hatinya sangat merindukan hikmat. Melalui kisah ratu Syeba ini kita dapat belajar mengenai  betapa berharganya nilai dari hati yang memilki hikmat, nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan permata.

Untuk memiliki hati yang  berhikmat, Ratu Syeba menempuh  tujuh langkah berikut, yaitu:

1. Rindu Mendengar Hikmat

Ia telah mendengar kabar tentang raja Salomo yang berhubungan dengan nama Tuhan,  informasi yang telah ia dengar itu sangat menarik perhatiannya sehingga ia mau datang berkunjung ke istana raja Salomo dan hendak mengujinya dengan teka-teki, (ayat 1).  Pada masa itu Ratu Syeba juga dikenal karena kecantikannya, kekayaan dan kebesarannya yang sangat legendaris. Tampaknya Ratu Syeba sudah  memiliki segalanya, tetapi Ratu Syeba menyadari bahwa semua yang ia miliki itu belum berarti dan bernilai baginya.  Ia belum merasa puas dengan apa yang telah ia peroleh dan yang telah dilakukannya sebagai seorang ratu, karena itu hatinya sangat merindukan hikmat.
Apa yang didengarnya tentang raja Salomo adalah suatu hal yang belum ia ketahui dan perbuat, itu sangat menarik perhatiannya untuk dapat ia miliki. “Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh Tuhan”, Amsal 20:12. “ Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan”, Amsal 20:15.
.

2. Ia Datang dengan Rela Berkorban

Ratu Syeba datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal, (ayat 2). Perjalanan dari Arab Selatan menuju Yerusalem dengan membawa rombongan unta untuk melintasi padang pasir sejauh 1200 mil, harus ditepuhnya selama kurang lebih 2 bulan dan dengan biaya yang besar. Namun  hal tersebut tidak menjadi masalah bagi ratu Syeba untuk datang dan melihat sendiri segala kebijaksanaan raja Salomo yang telah didengarnya. Dengan keingintahuan yang sangat tinggi dan kehausannya untuk mencari hikmat ratu Syeba merelakan dirinya untuk menempuh sendiri perjalanan itu.
Persiapan yang matang dilakukan, untuk meninggalkan istananya sendiri dalam waktu yang cukup lama itu, ia  harus  mengatur  segala sesuatu  pelaksanaan tugas di istananya dengan baik. Ratu ini juga mempersiapkan perjalanannya dengan pasukan pengiring yang sangat besar, para pelayanan dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal serta kayu-kayu cendana yang berkualitas terbaik.
Bagi ratu Syeba, hikmat  yang hendak ingin diperolehnya itu adalah sebuah kekayaan yang termahal, bagi dirinya  tidak akan  ada usaha dan pengorbanan yang sia-sia  untuk pencarian dan untuk memperoleh hikmat. Ia rela menghabiskan apapun juga untuk memperoleh kekayaan hikmat yang  tak ternilai harganya. Bersama pasukan pengiringnya ia menempuh perjalanan melintasi padang pasir sekitar  2 bulan lamanya. Sekalipun lama perjalanan itu, sekalipun melelahkan, ratu ini telah siap menempuhnya. Ia melakukan pencarian ini bukan untuk sebuah kesenangan yang fana, tetapi untuk suatu tujuan yaitu mencari hikmat yang sejati. “ Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas “, Amsal 16:16.
.

3. Belajar dari Orang yang Bijaksana

Sejumlah pertanyaan tentang kehidupan dan Tuhan telah disiapkan oleh ratu Syeba, supaya dapat  ditanyakan langsung ketika ia berbincang-bincang dengan raja Salomo.  Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu, (ayat 3). Semua pertanyaannya yang sulit  telah dijawab oleh raja Salomo dan tentu tidak ada hal yang sukar bagi raja  Salomo. Semua jawaban-jawaban yang diberikan Salomo itu disimak, diperhatikan dan didengarkan oleh ratu Syeba dengan baik.  Ratu ini mau belajar dari orang yang paling bijaksana pada masa itu. Belajar tentang hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo itu tidak melelahkan ratu ini, sebab ratu sangat menginginkannya. Ratu berbahagia mendapatkan hikmat-hikmat yang belum ia ketahui dan miliki.
.

4. Melihat Melebihi Apa yang Didengar

Selain mendengarkan semua perkataan hikmat dari raja Salomo, ratu Syeba juga dapat melihat semua hal tetang kehidupan raja itu. Dengan melihatnya sendiri iapun memahami  akan hikmat yang  telah ia dengar itu. Melihat segala hikmat Salomo, dan istananya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayanannya melayani dan berpakaian, minumannnya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu, (ayat 4,5). Ratu Syeba benar-benar terpesona memperhatikan semua itu dan ia sangat bergembira dapat menyaksikan semuanya, sungguh sebagai suatu kehormatan baginya dapat melihatnya sendiri.
Ratu Syeba mempercayai serta membenarkan semua hal tentang  berita yang telah ia dengar tentang hikmat Salomo  yang memimpin dengan keadilan dan kebenaran itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar, (ayat 6,7).
Mata ratu Syeba terbuka, ia menyaksikan semua hikmat itu, tidak ada usaha yang sia-sia, baginya semua hal yang dilihatnya itu adalah sebuah harta yang sungguh mahal harganya, yang tidak ternilai. Diluar dugaan dan pikirannya tentang semua yang ia telah dengar tentang Salomo. Ternyata, yang ia lihat itu adalah jauh melebihi dari semua yang  ia telah dengarkan. Bukan cuma sekedar cerita saja tetapi hikmat itu nyata, menjadi kenyataan yang dapat dilihat oleh ratu sendiri.
.

5. Berbahagia karena Memperoleh Hikmat

Betapa menyenangkan hati ratu Syeba dapat melihat sendiri hikmat Salomo itu. Bertemu dan berbincang-bincang dengan raja Salomo serta melihat semua  yang ia dengar itu, walaupun hanya dalam beberapa waktu telah membuat ratu Syeba bergembira. Luapan kegembiraannnya itu diungkapkannya dengan perkataannnya kepada raja Salomo. “Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan meyaksikan hikmatmu!, (ayat 8).
Ratu Syeba dapat merasakan kebahagiaan itu bila hidup dalam hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo. Suatu kebahagiaan yang belum pernah ia terima sebelumnya telah dirasakannya kini karena telah memperoleh hikmat, kebahagiaan itu melampaui kebahagiaannya dalam memperoleh harta, emas  dan permata. Ratu Syeba terkenal dengan kekayaaannya, diatas kekayaan yang ia miliki itu ia menyatakan bahwa memperoleh hikmat itu lebih bernilai dari  apapun maka itu ia mengatakan alangkah bahagianya orang yang memperoleh hikmat.
“Berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan  perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga daripada permata, apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya”, Amsal 3: 13-15.
.

6. Memuji  Tuhan

Apa yang dimiliki oleh raja Salomo itu bukanlah pengetahuan manusia, bukan pula kepintaran manusia, tetapi segala hal yang dipunyai oleh Salomo itu adalah berasal dari Tuhan. Allah telah memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian itu kepada Salomo. Salomo memulai masa pemerintahannya dengan iman dan kasihnya kepada Allah. Salomo telah berdoa memohon hikmat dan hati yang paham, dan Allah berkenan dengan permohonannya ini serta mengabulkannya. Bahkan apa yang tidak diminta Salomo pun Tuhan berikan yaitu kekayaan dan kemuliaan. Menyaksikan sendiri  hikmat yang dimiliki Salomo  itu maka ratu Syebapun memuji Tuhan.
“Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!”, (ayat 9a).
.

7. Bersyukur  Memperoleh Hikmat Tuhan

Raja Salomo telah memberikan semua hikmat yang dikehendaki dan yang diminta oleh ratu Syeba. Bagi ratu Syeba tidak ada seorang yang begitu bijaksana dan tidak ada Allah yang  begitu terkenal seperti yang disembah oleh raja Salomo. Sebelum kembali pulang ratu Syeba memberikan begitu banyak hartanya yang telah dipersiapkannya kepada Salomo karena ia telah memperoleh kekayaan hikmat  yang tidak ternilai itu. Kita mungkin sulit membayangkan kekayaan yang dimiliki oleh ratu Syeba, sebab wanita yang termasyhur ini dapat memberikan begitu banyak harta yang sungguh bernilai tinggi kepada raja Salomo, berupa emas, batu permata, rempah-rempah, dan kayu cendana dalam jumlah yang tidak pernah terdengar. Sebuah pemberian yang sangat besar dan Alkitab mencatat pada ayat 10-12 di atas,  bahwa dengan pemberian ratu Syeba tersebut, raja Salomo mengerjakan kayu-kayu itu menjadi langkah untuk rumah Tuhan, istana raja dan juga untuk menjadi kecapi dan gambus. Itu berarti  pemberian ratu Syeba kepada Salomo sangatlah besar jumlahnya.
Bagi ratu Syeba, semua pemberian itu, telah melebihi dari apa yang diperoleh, yaitu kini ia memiliki pengenalan yang sejati akan Allah dan hikmat yang menyertainya. Dan tidak ada harga yang dapat menyamai pengenalan akan Tuhan, karena “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.
Melimpahnya harta-harta yang diberikannya kepada Salomo tidak bisa menandingi hikmat dan pengertian yang baru didapatkannya akan Allah. Ia bersyukur atas hikmat yang tak ternilai harganya. Ia kembali pulang ke negerinya melintasi padang pasir sejauh 1200 mil itu dengan membawa harta pusaka yang tak ternilai yaitu hati yang berhikmat, dan ia sudah dipenuhi oleh pengenalan akan Allah.
.
Menyenangkan bila kita melakukan perjalanan pencarian hikmat seperti yang ratu Syeba lakukan. Kita patut bersyukur dan memuji Tuhan sebab Ratu Syeba telah menunjukkan kepada kita betapa berharga dan mahalnya nilai hikmat itu. Hikmat itu lebih bernilai dari apapun juga. Untuk memperoleh hikmat kita harus memiliki kerinduan untuk mendengar hikmat, mencari hikmat dengan rela berkorban, mau belajar, melihat dan mengalami sendiri akan hikmat Tuhan, memperoleh kebahagiaan karena hikmat, dan memuji Tuhan serta bersyukur atas hikmat yang telah disediakan bagi kita. Ratu Syeba layak menerima penghargaan, dan Yesus sendiri memuji ratu dari selatan ini dengan semua langkah yang telah ditempuhnya untuk memperoleh hikmat itu. “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan yang sesungguhnya yang ada disini lebih dari pada Salomo”, Matius 12:42.

Mendapatkan hikmat itu memang tidak gampang sebab hanya akan diperoleh oleh mereka yang dengan tekun mencarinya dan yang bersedia membayar harganya. Hubungan pribadi dengan Allah adalah langkah awal yang harus dilakukan  dalam memperoleh hikmat sejati. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah dan memohonnya dengan iman.  “Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya”, Yakobus  1:5.

Kamis, 22 Maret 2012

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah

Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Kor 10:13

Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk bersembunyi.


Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahAda beberapa kondisi yang dialami nabi Elia ini, yaitu:
a). Ia kelelahan, lelah jasmani setelah perjalanan panjang, empat puluh hari, empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu gunung horeb.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” 1 Raj 19:4b.

b). Ia merasa telah gagal membuat bangsa Israel untuk bertobat,
*courtesy of PelitaHidup.com
c). Ia merasa kesepian,  hanya seorang diri saja dalam pergumulan untuk kebenaran Allah.
Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatNya bagi Tuhan, Allah semesta alam,karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku” 1 Raj19:10
Allah tidak tinggal diam, Ia tetap memperhatikan Elia yang sedang patah semangat itu. Ia membiarkan Elia istirahat dan tertidur, kemudian Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan Elia. Allah juga datang  untuk memberikan semangat kepadanya dan memperkuat imannya di gunung Horeb itu. Allah sesungguhnya  tidak akan meninggalkan nabi ataupun umat-Nya yang setia.

Firman Tuhan kepadanya:”, pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Elisa bin Safat, dari Abel Mehola, menjadi nabi menggantikan Engkau” 1 Raj 19:15-16
Ketika anak-anak Tuhan putus asa dimanapun mereka berada, melalui Yesus Kristus mereka dapat memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi.
Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau terpengaruh oleh keadaan, sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan.  Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki  target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang bersemangat akan tetap optimis, mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk menghadapi setiap kesukaran.
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Fil 4:13
Orang yang bersemangat  memiliki iman, tetap percaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang yang bersemangat dalam hidup ini, apapun kondisi yang sedang terjadi, tetap miliki semangat. Semangat sangat diperlukan untuk memperoleh apa yang ingin kita capai. Karena dengan bersemangat kita akan tetap mengarahkan pandangan kita kepada tujuan, dan ada usaha untuk mencapainya.
.

Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:

1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahOrang yang bersemangat  memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup dan siap mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan hati yang mantap. Ingat, bagaimana kisah  Sadrakh, Mesakh dan Abednego ?  Ada sebuah perintah yang telah dibuat bahwa ketika mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi atau alat musik lainnya maka haruslah setiap orang sujud menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar. Mereka tidak mau menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar tersebut.
Dalam Kitab Daniel 3:6 Siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Didapatilah bahwa mereka tidak mengindahkan titah itu, mereka tidak mau memuja dan menyembah patung tersebut. Adalah sebuah ancaman bagi mereka, dengan resiko mereka harus dimasukkan kedalam perapian. Mereka tidak khawatir, cemas dan takut, malah dengan berani untuk menerima hukuman itu. Mereka tetap mempertahankan iman yang  mereka percayai.
Beginilah yang mereka ucapkan kepada raja itu, Daniel 3:17-18 Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memujja dewa tuanku, dan  tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
Mereka berani berkata tidak dan merekapun berani bertindak menerima hukuman yang sudah ditetapkan itu. Dengan amarah raja itu memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya, dan ketika  mereka dicampakkan kedalam api, mereka tidak terbakar, rambut di kepala mereka tidak hangus, bahkan bau kebakaranpun tidak ada.
Lalu  Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang menyala-nyala itu ; berkatala ia: “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah kemari!” Dan 3:26
Merekapun keluar dengan selamat dari perapian , Tuhan menyertai mereka. Dengan berani mereka mengatakan sekalipun Allah tidak menolong, mereka siap untuk mati   bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, mereka diluputkan dari panas api itu, mereka tidak terbakar, tidak ada bau hangus, mereka tetap utuh seperti sediakala.
Apabila engkau berjalan melalui api engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2b
Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran, Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela FirmanNya. Jadi, jangan takut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar kita dapat meraih keberhasilan.
.

2.  Sikap tidak mau menyerah

Tidak Mau MenyerahDalam Alkitab ada sebuah cerita tentang seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Perempuan ini sudah diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun keadaannya makin memburuk. Perempuan ini tidak putus asa, ia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Tatkala ia mendengar berita tentang Yesus Sang Penyembuh itu, iapun berusaha untuk mencari Yesus, sebab ia yakin Yesuslah  yang dapat menolong untuk menyembuhkannya.
Perempuan ini adalah orang yang bersemangat.  Ketika Yesus dalam perjalanan menuju rumah kepala ibadat, ditengah kerumunan banyak orang, perempuan ini berusaha untuk menghampiri Yesus agar menerima kesembuhan dariNya. Perempuan ini tidak mau menyerah, dia tetap memiliki semangat, dia terus berjalan untuk menghampiri Yesus sekalipun ia sedang dalam penderitaan, mungkin ia berjalan tidak seperti orang normal karena penyakitnya itu, jalannya lambat tapi ia terus berusaha untuk maju mendekati Yesus dari arah belakang.
Perempuan ini mempunyai suatu tujuan untuk sembuh, ia memiliki iman, “Karena katanya dalam hatinya:”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Mat 9:21).  Setelah hal itu dilakukannya iapun menjadi sembuh. Jerih payahnya tidak sia-sia. Ia berhasil, ia sembuh. Setiap orang yang mau mendekatkan diri kepada Yesus tidak akan  menyerah,  tetap berjuang sampai memperoleh apa yang ingin dicapai.
Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu” 2 Taw 15:7
Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sunggguh-sungguh mencari Dia” Ibr 11:6b
Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa, membaca Firman Allah, mengikuti ibadah dan memuji menyembah Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya, itu janjiNya.
.

3.  Iman yang teguh

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahRasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan  hidupnya untuk  melayani Tuhan, ia memenuhi panggilan Tuhan sebagi salah satu rasul yang ikut menderita bagi Kristus.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Kor 4:8
Aku banyak   berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur;  aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” 2 Kor 11:27
Dalam mengiring Yesus, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan dan aniaya.  Paulus juga mengalami kesedihan, ia ditinggalkan oleh teman-temannya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama, tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku, Tetapi Tuhan mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan, Dan Tuhan akan melepaskan aku, dari setiap usaha yang jahat, Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam kerajaanNya di Sorga. Bagilah kemuliaan selama-lamanya”. 2Tim 4:16-18
Di Roma pada saat itu sedang terjadi penganiayaan yang hebat, dan tidak ada seorangpun yang berani mengakui mengenal  rasul Paulus. Paulus merasa  kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan kehadiran Tuhan, yang memberikan kekuatan padanya. Paulus mengakui bahwa ia mempunyai keyakinan yang kokoh,  sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan dan kekuatan baginya. Karena iman yang teguh Rasul Paulus tetap berjuang, dan bahkan setia sampai mati bagi Tuhan.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang Adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Tim 4:7-8
Apapun keadaan yang kini tengah kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan, putus asa atau melepaskan iman saat menghadapi berbagai masalah. Hadapilah semua bersama Tuhan,  kita akan dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang kita butuhkan terjadi atas kita, harus tetap kita percaya, sebab ada firman Tuhan tertulis:
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah” Maz 89:35
Semua yang Tuhan janjikan itu melalui Firman-Nya, tidak akan ditarik kembali, dan Tuhan tidak mengingkari Janji-Nya itu.  Arahkan pandangan,  pikiran dan hati  kepada FirmanNya, sebab itulah kebenaran yang akan memulihkan kita.  Allah itu sangat baik.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” Maz 34:19.
Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renungkan dan perkatakanlah Firman Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.
Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetaplah bersemangat, miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan sampai menjadi sebuah kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk meraih keberhasilan. Selamat berjuang dan tetap semangat, Tuhan  Yesus memberkati kita semuanya.
.

Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan  kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti  apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3.

Rabu, 07 Maret 2012

Purim

Dalam kitab Ester 9:20-32 kita menemukan tulisan mengenai ditetapkannya hari raya Purim, yaitu hari raya untuk memperingati bebasnya orang-orang Yahudi dari suatu upaya persekongkolan di istana Persia, yang dilakukan oleh Haman, untuk menghancurkan semua orang Yahudi.

Hari raya Purim diperingati setiap tanggal 14 pada bulan Adar, menurut kalender Ibrani. Menurut perhitungan, biasanya hari raya ini jatuh pada bulan Maret, menurut kalender Masehi. Sayangnya, sebagian besar orang Kristen tidak lagi ikut merayakan Purim. Padahal, bagi orang-orang Yahudi, Purim merupakan hari raya yang paling meriah. Melalui hari raya Purim, kita diingatkan akan pentingnya menolak segala bentuk diskriminasi, baik diskriminasi berdasarkan ras, suku, jenis kelamin maupun agama.

Bukan hanya itu saja, hari raya Purim juga diwarnai dengan tradisi-tradisi yang sangat baik untuk tetap dipelihara. Di antara tradisi-tradisi tersebut terdapat empat tradisi yang cukup penting, yaitu: membaca kitab Ester (qeriat hammegilla), memberikan bingkisan berupa makanan dan minuman (mishloakh manot), memberikan amal kepada orang-orang miskin (mattanot la’evyonim) serta makan bersama dalam bentuk perjamuan (se’dat Purim). Tradisi-tradisi ini berangkat dari tradisi yang ditetapkan oleh Ester dalam perayaan Purim itu sendiri (Ester 9:22).

Dari antara keempat tradisi tersebut, tradisi mishloakh manot (pemberian bingkisan berupa makanan dan minuman) menjadi tradisi yang paling menonjol dalam perayaan Purim.
Berdasarkan halakha (kumpulan hukum Yahudi), setiap orang Yahudi yang telah berumur di atas bar atau bath mitswa (di atas 12 atau 13 tahun), wajib mengirimkan dua jenis berbeda makanan siap makan kepada seorang temannya, serta dua bentuk amal (baik uang maupun makanan) kepada dua orang miskin.

Di dalam halakha, disebutkan beberapa aturan pokok mengenai tradisi mishloakh manot, antara lain:
1. Mishloakh manot haruslah dilakukan selama matahari masih bersinar di hari Purim, lebih baik setelah pembacaan kitab Ester;
2. Jika kita memiliki anak-anak, pastikan juga bahwa mereka mengirimkan misloakh manot kepada teman-teman mereka. Hal ini sangat menyenangkan dan sekaligus merupakan cara kita melatih mereka sejak dini;
3. Secara tradisi, misloakh manot dikirimkan melalui orang ketiga. Anak-anak kecil merupakan utusan yang sangat antusias. Juga, kita dihimbau untuk memberikan sesuatu yang menyenangkan kepada anak-anak yang mengantarkan mishloakh manot ke rumah kita, dan ingatkan mereka untuk mengucapkan doa berkat;
4. Untuk alasan kesopanan, laki-laki haruslah mengirimkan mishloakh manot kepada teman laki-lakinya, demikian juga perempuan mengirimkan kepada teman perempuannya. Aturan ini cukup kontras dengan tradisi di Hari Valentine. Bisa juga, satu keluarga mengirimkan kepada keluarga yang lain;
5. Tidaklah wajib untuk mengirimkan mishloakh manot kepada mereka yang sedang berduka. Meski demikian, dalam hari raya Purim, orang-orang yang berduka harus diberi penghiburan. Karenanya, ada semboyan dalam hari raya Purim dimana “tidak boleh ada satu orang pun dalam satu kota yang merasakan kesedihan di hari raya Purim.”
6. Meskipun secara hukum kita diwajibkan mengirimkan mishloakh manot hanya kepada satu orang, namun, orang yang memberikan mishloakh manot kepada lebih dari satu orang disebut “orang yang sangat diberkati.”
7. Mishloakh manot haruslah berisi makanan yang layak dimakan (kosher).
Masih banyak aturan lain mengenai mishloakh manot dalam hari raya Purim. Tetapi, intinya tradisi ini sangatlah baik untuk diterapkan dalam konteks kekristenan. Bayangkan saja, jika dalam satu kota terdapat 100 orang Kristen, maka, jika setiap satu orang Kristen memberi makan dua orang miskin dalam sehari, akan ada 200 orang miskin yang mendapatkan makanan secara cuma-cuma pada hari itu. Suatu tradisi yang baik, bukan?
Dengan cara ini, “kasih” yang menjadi inti dari pemberitaan Yesus, bahkan inti dari isi Alkitab, benar-benar dapat direalisasikan, tidak sekedar menjadi slogan yang kosong.

Makna Profetik PANJI/Banner



Bendera / panji merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyatakan identitas dari suatu bangsa. Bendera atau panji kerap juga digunakan untuk menyatakan kebesaran / kebanggaan, atau sebagai ungkapan pernyataan tentang pedoman atau naungan hidup bagi seseorang / lembaga.
Selain sebagai pernyataan identitas, pada zaman dahulu panji juga biasa digunakan sebagai alat komunikasi. Panji biasa digunakan di dunia militer/tentara dan dalam kehidupan social masyarakat sehari-hari.
Dari pengertian umum tentang panji dan yang terkait denganfirman Tuhan, kita ketahui bahwa  panji-panji digunakan antara lain sebagai :
1. Identitas Kelompok / Komunitas / Bangsa
Bangsa Israel ketika berada di padang gurun juga menggunakan panji. Setiap suku mempunyai panjinya sendiri. Setiap suku mempunyai warna dan logo/lambang yang berbeda satu sama lain. Bendera/panji juga digunakan untuk mewakili kesatuan/ batalyon yang berbeda-beda ketika mereka maju berperang.
  • Bil 1:52,”Orang Israel haruslah berkemah masing-masing di tempat perkemahannya dan masing-masing dekat panji-panjinya, menurut pasukan mereka.”
  • Bil 2:2 “Orang Israel harus berkemah masing-masing dekat panji-panjinya, menurut lambang suku-sukunya. Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.”
2. Alat Komunikasi (secara horizontal)
Tanda untuk menyampaikan informasi misalnya : berhenti, berkumpul, berangkat.
  • Bil 2:34 ,”Maka orang Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka berkemah menurut panji-panji mereka, dan demikianlah mereka berangkat, masing-masing menurut kaumnya dan sukunya.”
  • Bil  2: 17, “Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan dengan laskar orang Lewi, di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di  tempatnya menurut panji-panji  mereka.”
3. Saat berperang, panji digunakan sebagai isyarat menyerang/maju, mundur,  bertahan atau menyerah.
4. Menyatakan /ungkapan perasaan.  Biasanya dipakai sebagai perumpamaan, misalnya oleh orang yang dilanda asmara untuk menyatakan keelokan yang sukar dilukiskan.
  • Kid  6 : 10,Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?
  • Kid 2 : 4, ” Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.”
  • Kid 6 : 4,Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.”
  • Kid  6 : 10, “Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?
5. Isyarat mengenai situasi/kondisi/keadaan. Misal tanda bahaya, aman, damai, menyerah.
6. Tanda untuk tempat berkumpul
7. Alat untuk menandai tempat. Bil 2: 3 – 34
 8. Sebutan untuk Tuhan.
  • Kel 17 : 15, “ Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!
  • Yes 11 : 10,Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.”
 9. Simbol/tanda Kemenangan. 
  • Mzm  20 : 6,Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu.”
10. Menyatakan doa/permohonan /komunikasi dengan Tuhan (vertikal).  
Setelah memenangkan peperangan dengan orang Amalek, Musa mendirikan mezbah dan menamainya : Tuhanlah panji-panjiku (Jehova Nissi).
  • Kel  17 : 15, “ Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!” (And Moses built an altar, and called the name of it Jehovahnissi).
Ketika kita berbaris maju dengan panji-panji / bendera Yesus yang ditinggikan, maka orang dapat mengetahui bahwa kita adalah umat Tuhan Yesus.
Ketika kita meninggikan panji-panji didalam nama Allah kita, kita beroleh jaminan dari Tuhan sebagai pembela kita menghadap Bapa dan Dia memenuhi semua permintaan kita. (Mzm 20:6)
Dengan mengangkat panji kita meninggikan Tuhan Yesus sebagai Jehova Nissi. Yesus lah panji-panji kita. (Yoh 12 :32)  “…. dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu”
Dalam praktek doa profetik di lapangan, penulis mencatat beberapa pengalaman bersama Roh Kudus, saat melakukan tindakan/action dalam suatu misi doa yang menggunakan panji. Untuk setiap tugas/misi doa tidak selalu sama. Roh Kudus memberikan suatu ide/pikiran tentang bentuk dan jenis panji yang digunakan/ diangkat dalam menyertai doa profetik yang dilakukan. Roh kudus menolong dengan memberikan kepekaan (biasanya diteguhkan dengan firman Tuhan), untuk menentukan symbol/bentuk panji yang dipakai sesuai dengan jenis kegiatan doa profetik tertentu.
Symbol yang digunakan untuk panji menandai alasan/latar belakang, karakter atau pribadi yang akan diangkat/ dikemukakan oleh si pengguna panji :
 Simbol  Arti
Merpati Roh Kudus
Rajawali Terbang tinggi mengatasi badai
Singa Mengaum dengan keras memberitakan  firman Tuhan ; Kuasa Perkataan
Lembu Pengorbanan, Kerja Keras, Hamba
Tongkat Penggembalaan ; Otoritas ; Menggali sumur kekayaan bangsa-bangsa
Kandil/kaki dian/menorah Lawatan Allah
Tabut Allah Hadirat Tuhan
Bintang Daud Pemerintahan Tuhan
Anak Panah Percepatan ; Ketepatan ; Ketajaman
Gandum Masa penuaian
Bunga mawar Cinta
Kecapi Pujian dan penyembahan
Cincin  Ikatan perjanjian
Api Roh Kudus ; Api cinta ; diputuskan dari ikatan dunia/dosa ; pengilhaman ;  kemuliaan Allah.
Pedang roh Firman Tuhan yang memisahkan roh dan jiwa
Anggur Sukacita, darah Yesus
Hati Belas kasih
Sumber : DVD BagiMu Tuhan dan bagimu Indonesia
Sehubungan dengan salah satu fungsi panji yaitu sebagai alat komunikasi, maka saat menggunakan panji dengan symbol-simbol tertentu diatas maka saat itulah kita mengkomunikasikan ide/gasasan apa yang hendak kita nyatakan/perbuat. Biasanya selalu disertai dengan gerakan tertentu yang selaras untuk meneguhkan.

Arti warna dalam perspektif profetik :
  1. Merah             :    Darah Yesus, gelora cinta, pengorbanan, peperangan, semangat, Penebusan
  2. Orange            :    Pengharapan,  kuat, kemudaanmu
  3. Kuning             :    Iman, kelimpahan, tuaian, kemuliaan
  4. Hijau                :    Kehidupan, pertumbuhan
  5. Biru                 :    Kesetiaan, Roh Kudus, Air hidup
  6. Merah muda   :    Kelembutan
  7. Ungu                :    Kemuliaan, kerajaan, kerelaan
  8. Putih                :    Kebenaran, kekudusan, mempelai kristus
  9. Coklat              :    Hati hamba, jubah kerendahan hati, penyerahan
10.  Emas               :    Kenurnian, puncak kemenangan
11.  Perak               :    Ketekunan
12.  Tembaga         :    Terobosan, kekuatan untuk mendobarak
13.  Pelangi                        :    Janji Tuhan
14.  Merah,kuning,oranye : Api
Warna yang digunakan suku Israel :
  1. Suku Ruben                 :   warnanya Oranye
  2. Suku Simeon                :   warnanya merah dan oranye
  3. Suku Lewi                    :   warnanya merah dan oranye
  4. Suku Yehuda                :   warnanya biru
  5. Suku Zebulon               :   warnanya kuning dasn oranye
  6. Suku Ishakar                :   warnanya biru dan jingga
  7. Suku Dan                     :   warnanya kuning dan hijau
  8. Suku Gad                     :   warnanya merah
  9. Suku Asyer                   :   warnanya hijau
10.  Suku Naftali                 :   warnanya biru dan hijau
11.  Suku Manasye             :   warnanya kuning
12.  Suku Benyamin           :   warnanya ungu
13.  Suku Efraim                 :   warnanya merah dan ungu
Sumber : Pembinaan Doa Pusat GBI Bethany Wilayah Barat
Manfaat dan peran panji dalam doa-doa profetik :
  • Sebagai  identitas Tuhan, Dia lah panji  bagi bangsa-bangsa.
Tuhan lah panji-panji ku  (Kel 17:15b).  Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-  panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-  suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia (Yes 11 : 10).
  • Tuhan yang berperang.
Ia berkata : “Tangan diatas panji-panji Tuhan! Tuhan berperang melawan Amalek turun temurun.”   (Kel 17: 16).
  • Menggiring jiwa-jiwa masuk pintu gerbang Tuhan  / pintu gerbang keselamatan.
Naikkanlah panji-panji di atas gunung yang gundul, berserulah terhadap mereka dengan suara nyaring; lambaikanlah tangan supaya mereka masuk ke pintu-pintu gerbang para bangsawan! (Yes 13:2).
Beginilah firman TuhanAllah: Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas b ahunya. (Yes 49:22).
  • Sebagai tanda peringatan / untuk menarik perhatian bangsa-bangsa. 
Hai semua penduduk dunia, hai orang-orang yang mendiami bumi! Apabila panji-panji dinaikkan di gunung-gunung, lihatlah; Apabila sangkakala ditiup dengarlah!  (Yes 18:3).
  • Untuk mengumpulkan/menghimpun Isarel yang terserak di  keempat penjuru bumi. 
Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan oaring-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimounkan oaring-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.(Yes 11:12).
  •                      Sebagai alat untuk menyatakan kemenangan.  
Kami mau bersorak sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji demi nama Allah kita (Mz 20 :6a) 
“Beritahukanlah diantara bangsa-bangsa dan kabarkanlah, naikkanlah panji-panji dan kabarkanlah, janganlah sembunyikan, katakanlah: Babel telah direbut, dewa Bel  menjadi malu, Merodakh telah terkejut! Berhala-berhalanya menjadi malu, dewa-dewanya yang keji telah terkejut!
(Yer 50: 2).
  • Menyatakan harapan akan jawaban doa. (Mz 20 : 6b).
…. kiranya Tuhan memenuhi segala permintaanmu.
  • Sebagai tanda perlindungan yang diberikan oleh Tuhan
Kepada mereka yang takut  pada-Mu telah Kau berikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap panah (Mz 60 : 6).

  • Sebagai tanda siap siaga untuk masuk dalam peperangan  
 Lancipkanlah anak-anak panah, siapkanlah perisai-perisai! Tuhan telah membangkitkan semangat raja-raja Media, sebab rencana-Nya terhadap babel adalah untuk memusnahkannya. Itulah pembalasan Tuhan, pembalasan karena bait suci-Nya.
 Angkatlah panji-panji terhadap tembok-tembok Babel, perkuatlah penjagaan! Tempatkanlah orang-orang jaga, persiapkanlah penghadangan! Sebab Tuhan telah merencanakan dan melaksanakan juga, apa yang diancamkannya terhadap penduduk Babel. (Yer 51:11,12)

Angkatlah panji-panji di bumi tiuplah sangka kala diantara bangsa-bangsa, persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan Babel, kerahkanlah kerajaan-kerajaan melawannya (Yer 51:27).
  •  Lambaian panji memanggil bangsa yang dari jauh dan ujung-ujung bumi.
Ia akan melambaikan panji kepada bangsa yang dari jauh dan akan bersuit memanggl mereka dari ujung bumi; sesungguhnya mereka akan datang dengan segera dan cepat. (Yes 5:26).
  • Mengingatkan Tuhan akan cinta-Nya kepada kita, mempelai-Nya
Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza,  Juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya (Kid 6 : 4).
 Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panji-Nya. (Kid 6: 10)
Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panji-Nya diatasku adalah cinta (Kid 2: 4).

TAMBAHAN:
Sebagai Negara, Indonesia juga memiliki panji/bendera, yaitu sang saka merah putih. Mari kita simak makna profetis dari bendera Indonesia ini.
Warna bendera Indonesia adalah merah dan putih. Kita tahu bahwa warna merah mengandung makna yang sangat dalam. Merah berarti penebusan, darah Yesus, gelora cinta, pembebas, menghapus dosa, dll.
Warna putih berarti suci/kekudusan, tulus, mempelai kristus, kebenaran.
Kedua warna itu sangat kental maknanya dan jika dikaitkan sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai karya Tuhan Yesus diatas kayu salib.
Ada hal yang sangat menarik dari sebuah pewahyuan yang penulis kutip  dari edaran dalam sebuah pertemuan di JHOPFAN (Jerusalem House of Prayer For All Nations) tentang makna profetik banner/bendera bangsa-bangsa. Dikatakan bendera Indonesia berarti TUHAN ADALAH KESELAMATANKU (THE GOD IS MY SALVATION).
Mereka gambarkan secara spesifik makna bendera Indonesia (merah putih) sebagai berikut :
  1. Sheltering (Tempat berlindung/ naungan/perumahan)
  2. Liberating (Membebaskan)
  3. Anointing (Pengurapan/urapan)
  4. Pardon (Pengampunan )
  5. Securing (Terjamin/aman/kukuh/teguh)
  6. Cleansing (Membersihkan)
Dari makna warna merah putih diatas kita tahu bahwa Tuhan lah yang menetapkan bendera Indonesia (dan warnanya). Dia ciptakan untuk menggenapi nubuatan-Nya atas Indonesia untuk maksud menyelamatkan dan menjadikan Indonesia sebagai tempat berlindung, membebaskan, pengurapan, pengampunan, jaminan, dan membersihkan/mentahirkan bangsa-bangsa.
Saudara, Tuhan telah memberikan suatu alat /senjata peperangan yang sangat unik, yaitu panji. Sangat jelas bagi kita betapa dahsyatnya peran dan kegunaan panji dalam doa-doa profetik. Namun harus diwaspadai musuh bahwa musuh/ si iblis selalu meniru berusaha membuat foto copynya.
Lawan-lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. (Mazmur  74)
Pelindung mereka akan lenyap karena gentar, dan panglimanya akan lari terkejut meninggalkan panji-panji, demikianlah firman TUHAN yang mempunyai api di Sion dan dapur perapian di Yerusalem. (Yesaya  31)
Tapi jangan takut Tuhan telah memberi kita panji-Nya , Dia sendirilah panji-panji kita.
 Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!” Keluaran  (17:15)
Ia berkata: “Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun.” (Keluaran 17:16)
Pelindung mereka akan lenyap karena gentar, dan panglimanya akan lari terkejut meninggalkan panji-panji, demikianlah firman TUHAN yang mempunyai api di Sion dan dapur perapian di Yerusalem. (Yesaya  31:9)
Kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kauberikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap panah. Sela  (Mz. 60:6)
Mari Saudara selagi hari masih siang, selagi masih ada waktu, kita kerjakan bagian kita sesuai talenta kita. Pergunakan waktu semaksimal mungkin, selagi hayat dikandung badan. Terus bergiat dalam perlombaaan, terus berlari sampai mencapai garis akhir .

Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu?  Yeremia  4 :21.
Dengan mengangkat panji kita meninggikan Tuhan Yesus sebagai Jehova Nissi. Yesus lah panji-panji kita. (Yoh 12 :32)  “…. dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu”

Selasa, 06 Maret 2012

Merebut Tanah Perjanjian

“…Bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan….” Yosua 1:2-3
Merebut Tanah PerjanjianMemasuki kwartal kedua tahun 2012 ini ada banyak masalah dan goncangan yang menimpa hidup manusia. Tetapi kita sebagai umat Tuhan harus tetap berpegang pada janjiNya. Tuhan berfirman bahwa Dia telah menyediakan Tanah Perjanjian bagi umat-Nya. Tuhan telah berjanji bahwa semuanya disediakan bagi kita yang percaya kepadaNya.
Ada yang harus kita lakukan agar semua janji Tuhan nyata dalam hidup kita.
Bagaimana caranya agar kita dapat merebut Tanah Perjanjian yang telah disediakan bagi kita?
1. PERKATAKAN FIRMAN TUHAN
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung ” Yos 1:8
Biarlah firman Tuhan yang menjadi penuntun hidup kita (Maz 119:105), sehingga setiap hal yang kita lakukan menjadi berhasil (Maz 1:1-3).
2. MENGGUNAKAN STRATEGI / RENCANA
“Pengintai-pengintai di Yerikho (judul perikop)” Yosua 2
Yosua tidak asal berperang saja, tetapi dia menggunakan strategi dalam mengalahkan lawan. Dia tahu benar bagaimana keadaan musuhnya.
Susunlah strategi/rencana kita bagi pekerjaan ataupun pelayanan kita (Luk 14:28-32). Sehingga apa yang kita lakukan dapat menuju kepada tujuan yang tepat dan benar.
3. MELANGKAH DENGAN IMAN
“….para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu………maka berhentilah air itu mengalir.” Yos 3:14-17
Para imam bangsa Israel melangkah dengan iman untuk menyeberangi sungai Yordan. Sungai Yordan terbelah menjadi kering, sesaat para imam mencelupkan kaki mereka.
Mujizat terjadi pada saat kita melangkah dengan iman, bukan sebelumnya.
Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi, sebelum kita melangkah.
Yosua membawa bangsa Israel merebut Tanah Perjanjian dan Tuhan Allah menyertainya.
Tuhan juga akan menyertai kita dan membawa kita masuk dalam janji-janjiNya.

Perkatakan dan renungkan firmanNya tiap saat. Rencanakan hidup kita untuk masa yang akan datang. Melangkahlah dengan iman, jangan takut akan apa yang akan terjadi.

Ucapan Syukur: Sikap Yang Mendatangkan Mujizat

Ucapan Syukur: Sikap Yang Mendatangkan Mujizat Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak
.” Matius 15:36-38
Kisah ini terjadi setelah Yesus berkotbah kepada orang banyak dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa mereka harus memberi makan kepada orang banyak. Tetapi yang ada pada mereka hanyalah beberapa roti dan ikan, yang secara manusia, makanan tersebut tidak akan cukup untuk memberi makan ribuan orang.
Yesus meminta murid-muridNya untuk membawa makanan tersebut dan kemudian mengucap syukur atas makanan itu. Setelah Ia memecah-mecah roti dan membagikan kepada orang banyak, secara ajaib semua orang dapat makan dengan kenyang, bahkan ada sisanya. Apa yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.
.
Apakah rahasia di balik mujizat yang terjadi itu? Rahasianya ada pada pengucapan syukur.
Ada kuasa di dalam ucapan syukur.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menyerahkan segalanya termasuk masalah-masalah yang kita alami kepada tangan Tuhan.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita berserah sepenuhnya.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau dibentuk dan diproses dengan caraNya.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup kita.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kuasa Tuhan bekerja mengubahkan hidup kita.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menanggalkan segala keinginan kita dan menerima atas apa yang sedang terjadi, bahkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.
Dan masih banyak lagi yang bisa kita peroleh dari sebuah ucapan syukur.
Bagaimana kita mengucap syukur? 
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas  apa yang masih kita miliki.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang sedang terjadi.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kasihNya yang masih tercurah bagi kita.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang kita kerjakan.
Dan masih banyak lagi cara lain untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

Sama seperti kisah mujizat yang terjadi di atas, hal itu juga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Seberat apapun masalah yang kita hadapi dalam pekerjaan/bisnis, separah apapun masalah rumah tangga yang kita alami, seburuk apapun keadaan keuangan yang dihadapi, hadapilah dengan sikap yang selalu mengucap syukur dalam segala keadaan. Kuasa Tuhan akan bekerja dalam kehidupan kita, sehingga mujizat akan terjadi. Pekerjaan kita akan dipulihkan, hubungan keluarga juga dipulihkan, bahkan keuangan yang serba minim juga akan dipulihkan.
Ucapan syukur akan mendatangkan kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan akan mencurahkan RohNya agar bekerja dalam hidup kita, memberi kita hikmat untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan yang sesuai dengan kehendakNya. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang akan Tuhan berikan bagi kita.

Kuncinya ada pada ucapan syukur. Janganlah bersungut-sungut atas apa yang kita alami, karena sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi sebaliknya, ucapan syukur akan mendatangkan berkat berkelimpahan atas kehidupan kita.
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” Efesus 5:20

Sabtu, 03 Maret 2012

Kesetiaan: Rahasia Untuk Tetap Mendapat Berkat Berkelimpahan

Kesetiaan: Rahasia Untuk Tetap Mendapat Berkat Berkelimpahan“Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.” Lukas 17:15-16
Mari kita lihat kisah dalam Lukas 17:11-19 ini, tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus:

‘Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” 
 
Ketika mereka mengalami sakit-penyakit yang sangat parah, mereka beramai-ramai datang kepada Yesus dan berteriak agar Dia menyembuhkan penyakit mereka. Mereka sadar bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan segala penyakit yang ada, oleh karena itu dengan penuh keyakinan mereka berseru dan meminta kepada Yesus agar penyakitnya disembuhkan. Tidak hanya itu saja, mereka juga mengikuti perintah yang diberikan oleh Yesus. Mereka melangkah dengan iman dan percaya bahwa mereka pasti disembuhkan.
Kesepuluh orang kusta tersebut sembuh dari penyakit yang mereka derita. Dan sudah seharusnyalah mereka bersyukur dan datang kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih, serta mempersembahkan hidup mereka bagi kemuliaan namaNya. Tetapi tidak demikian yang terjadi. Ternyata hanya satu dari sepuluh orang yang datang kembali kepada Yesus dan memuliakan namaNya. Bahkan Yesus-pun heran dan bertanya kemana orang-orang lain yang telah disembuhkan olehNya.Kita dapat melihat bahwa Tuhan telah menyiapkan berkat lainnya bagi mereka yang mau setia datang kepadaNya. Tidak hanya kesembuhan yang diterima satu orang yang kembali itu, tetapi dia juga menerima berkat lainnya yaitu berkat keselamatan yang dari Tuhan.
Banyak orang yang ketika dalam masalah, mereka berbondong-bondong datang ke gereja, rajin beribadah, mengikuti setiap kegiatan doa dan acara apapun yang diadakan di gereja. Mereka beranggapan bahwa dengan cara itu mereka akan mendapatkan jawaban atas masalah yang mereka hadapi.

Tuhan memang tidak pernah berhutang kepada setiap orang yang datang kepadaNya, berseru dan meminta kepadaNya. Dia akan memberikan jawaban bagi setiap doa dan pergumulan kita. Tetapi sebagian besar orang justru lupa untuk memuliakan nama Tuhan ketika mereka telah lepas dari masalah yang mereka hadapi.
Mereka mulai mengurangi kegiatan yang tadinya diikuti. Mereka mulai disibukkan dengan berbagai hal. Dan berbagai alasan muncul untuk menghindari kegiatan beribadah. Padahal bukan itu yang Tuhan inginkan. Tuhan ingin agar kita tetap setia dan dekat kepadaNya ketika kita telah lepas dari segala masalah. Tuhan ingin agar kita semakin intim dengan Dia. Dan Tuhan rindu agar kita tetap memuji dan memuliakan namaNya di saat kita sudah menerima jawaban atas doa-doa kita.

Jangan pernah lepaskan kasih karunia Tuhan ketika kita sudah menerima jawaban doa-doa kita. Jangan lupakan betapa baiknya Tuhan kepada kita, karena Dia telah menyembuhkan kita, memulihkan kita, memberi kita kekuatan, memberi kita pekerjaan, memberi kita kesuksesan dalam karir, memberi kita jalan keluar atas bisnis kita, dan lain sebagainya.
Tetap jaga hubungan kita dengan Tuhan walaupun kita sudah menerima jawaban atas masalah kita. Jangan pernah lengah, karena iblis selalu mencari kesempatan di saat-saat kita lengah. Dan ketika kita tetap menjaga hubungan intim dengan Tuhan, maka Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat lainnya dalam kehidupan kita. Berkat-berkat yang tidak pernah kita pikirkan dan tidak pernah kita lihat akan kita terima dalam kehidupan kita.
Mari kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Tuhan pada saat Dia telah memberikan kemenangan atas masalah-masalah yang kita hadapi. Jangan lepaskan kesetian kita kepada Tuhan dan terimalah berkat berkelimpahan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.